Welcome to Disarter Risk Reduction Center Universitas Indonesia

DRRC Universitas Indonesia Menjalin Kolaborasi Strategis dengan BRIN dalam Bidang Limnologi dan Hidrologi

Depok, 17 Juni 2025 — Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), khususnya Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air. Penandatanganan dilakukan di Ruang Apung, Universitas Indonesia, sebagai bagian dari upaya memperkuat kolaborasi riset dan inovasi dalam bidang limnologi dan hidrologi.

Kegiatan diawali dengan registrasi peserta, coffee break, serta penyampaian safety induction sebagai bagian dari komitmen DRRC UI terhadap budaya keselamatan. Dalam sambutannya, Kepala DRRC UI, Prof. Dr. Dra. Fatma Lestari, menyampaikan pentingnya sinergi antara institusi akademik dan lembaga riset nasional.

“Kerja sama ini diharapkan membuka peluang kolaborasi riset dengan BRIN di bidang limnologi dan hidrologi, yang berdampak langsung pada pengelolaan sumber daya air di wilayah rentan,” ujar Prof. Fatma.

Sebelum penandatanganan dilakukan, Dr. Luki Subehi, M.Sc., selaku Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, memaparkan ruang lingkup kerja sama dan rencana implementasi program.

Kolaborasi selama 18 bulan ini akan difokuskan pada pengembangan model konservasi air tawar berbasis Internet of Things (IoT) di wilayah rawan kekeringan, tepatnya di Dukuh Bendo, Desa Ngentakrejo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ruang lingkup kegiatan mencakup riset kolaboratif, pelatihan masyarakat, serta pemanfaatan dan publikasi bersama. Inovasi teknologi yang dikembangkan meliputi rehabilitasi embung, sistem irigasi tetes berbasis tenaga surya, serta instalasi sensor kelembaban tanah dan cuaca untuk distribusi air yang efisien.

Program ini mengedepankan pendekatan partisipatif dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam pengelolaan sistem. Tujuan utama meliputi efisiensi penggunaan air, peningkatan hasil pertanian, pelestarian fungsi embung, serta penguatan kapasitas lokal.

Upaya ini menjadi langkah strategis dalam mendukung tata kelola air berbasis komunitas dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Sebelumnya, tim DRRC UI, BRIN, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat UI telah melakukan asesmen lapangan sebagai fondasi awal pelaksanaan program.