ACTIVITIES

Aktifitas

Segitiga Virus Corona

Segitiga Virus Corona

Selasa, 19 Mei 2020


Rangkuman
Tanggal : Selasa, 19 Mei 2020
Pukul : 10.00-12.00 WIB
Moderator : Ahmad Gamal, S. Ars., M.Si.,M.U.P.,Ph.D
Direktur Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia
Materi Diskusi
SEGITIGA VIRUS CORONA (PEMBICARA)
(Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla)
Wakil Presiden ke 10 Periode 2004-2009 dan ke 12 Periode 2014-2019
Ketua PMI Pusat serta Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia
  • Inti dari materi ini adalah apa yang dimaksud dengan segitiga virus Corona yang terdiri dari 3 jurus (Hindari, Mematikan, dan Pengobatan).
  • Tetap tinggal dirumah, pakai masker dan cuci tangan.
  • Menyemprotkan desinfektan dalam sterilisasi kota dibantu oleh PMI.
  • SDM kesehatan (dokter,perawat) serta fasilitas kesehatan
  • Dampak krisis dari segi sosial, ekonomi dan upaya-upaya yang dilakukan salah satunya upaya kedisiplinan. Dalam situasi seperti ini, beliau juga memberikan tanggapan tentang prioritas bantuan seharusnya diarahkan ke masyarakat tak mampu dan pekerja yang di PHK, bantuan tersebut berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) bukan dengan bantuan paket berkantong.
Segitiga Virus Korona ini dapat berjalan bersamaan secara efektif dan juga tanggapan mengenai Herd Imunnity (PENANGGAP)
(Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si, Ph.D)
Wakil Kepala DRRC UI, Dosen Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia dan sebagai Tim Ahli PMI- Disinfektan.
  • Upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19 menggunakan Disinfektan yang mencakup bagaimana cara membuat, memilih, dan menggunakan disinfektan tersebut dengan tepat dan aman.
Tetap aktif selama pandemic COVID-19.
(Dr.dr. Nani Cahyani Sudarsono, Sp.KO)
Prodi Ilmu Kedokteran Olahraga
  • Tindakan promotif, preventif dalam upaya penanggulangan bencana pandemik korona di Indonesia.
  • Opportunity yang bisa dimanfaatkan salah satunya mengenai membangkitkan UMKM yang bisa semakin berinovasi dalam pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) seperti pembuatan masker kain dan baju hazmat, serta tanggapan bahwa suatu keberhasilan bermula pada kedisiplinan setiap individu, tanpa disiplin tindakan promotif dan preventif secara kolektif virus korona tidak dapat dilawan secara sendiri-sendiri dan setiap individu adalah garda terdepan dalam kondisi seperti ini.
Tonton rekaman
Disaster risk reduction center universitas indonesia (drrc ui) kembali menyelenggarakan diskusi bencana #4 pada tanggal 16 mei 2020 pukul 10.00-12.00 wib. Diskusi bencana kali ini mengusung tema “Segitiga Virus Corona”. Pembicara yang hadir kali ini berasal dari departemen kimia fmipa, departemen biostatistika dan kependudukan fkm, dan prodi ilmu kedokteran olaharaga fk universitas indonesia. Diskusi ini diselenggarakan secara online yang diikuti sekitar 59 peserta dari berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi dan pemerhati bencana di indonesia.

Setelah sukses melaksanakan diskusi bencana hingga #4, disaster risk reduction center universitas indonesia (drrc ui) kembali menyelenggarakan diskusi bencana #5 pada tanggal 19 mei 2020 pukul 10.00-12.00 wib. Diskusi bencana kali ini mengusung tema “segitiga virus korona”. Diskusi ini diseleggarakan secara online yang diikuti sekitar 160 peserta dan sebagian besar berasal dari akademisi, praktisi dan pemerhati bencana di indonesia.

Diskusi bencana #5 kali ini dipandu oleh moderator ahmad gamal, s. Ars., m.si.,m.u.p.,ph.d dari drrc ui yang menjabat sebagai direktur inovasi dan science techno park universitas indonesia. Pada kesempatan kali ini, ada satu pembicara yang diundang, beliau adalah wakil presiden ke 10 dan ke 12. Dalam masa jabatannya yang pertama, periode 2004-2009 dan masa jabatannya yang kedua, periode 2014-2019. Saat ini beliau masih aktif menjadi ketua pmi pusat serta ketua umum dewan masjid indonesia yaitu dr. Drs. H. Muhammad jusuf kalla. Beliau menyampaikan materi mengenai “segitiga virus korona” . Inti dari materi ini adalah apa yang dimaksud dengan segitiga virus corona yang terdiri dari 3 jurus (hindari, mematikan, dan pengobatan). Beliau menjelaskan ketiga jurus tersebut yang pertama yaitu hindari dengan tetap tinggal dirumah, pakai masker dan cuci tangan. Kedua yaitu mematikan, dengan menyemprotkan disinfektan dalam sterilisasi kota dibantu oleh pmi dan yang ketiga, dengan pengobatan yaitu sdm kesehatan (dokter, perawat) serta fasilitas kesehatan. Beliau menjelaskan dampak krisis dari segi sosial, ekonomi dan upaya-upaya yang dilakukan salah satunya upaya kedisiplinan. Dalam situasi seperti ini, beliau juga memberikan tanggapan tentang prioritas bantuan seharusnya diarahkan ke masyarakat tak mampu dan pekerja yang di phk, bantuan tersebut berupa bantuan langsung tunai (blt) bukan dengan bantuan paket berkantong.

Pada diskusi kali ini, hadir juga prof. Dra. Fatma lestari, m.si, ph.d yang aktif sebagai ketua drrc ui dan dosen di fakultas kesehatan masyarakat universitas indonesia. Beliau berperan sebagai penanggap jalannya diskusi mengenai “segitiga virus korona” ini. Inti dari tanggapan beliau adalah bagaimana cara ketiga jurus segitiga virus korona ini dapat berjalan bersamaan secara efektif dan juga tanggapan mengenai herd imunnity. Beliau memberikan tanggapan atas tindakan promotif, preventif dalam upaya penanggulangan bencana pandemik korona di indonesia. Beliau juga mengaitkan mengenai setiap bencana atau ancaman pasti ada opportunity yang bisa dimanfaatkan salah satunya mengenai membangkitkan umkm yang bisa semakin berinovasi dalam pembuatan alat pelindung diri (apd) seperti pembuatan masker kain dan baju hazmat, serta tanggapan bahwa suatu keberhasilan bermula pada kedisiplinan setiap individu, tanpa disiplin tindakan promotif dan preventif secara kolektif virus korona tidak dapat dilawan secara sendiri-sendiri dan setiap individu adalah garda terdepan dalam kondisi seperti ini.

Diskusi kali ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai segitiga virus korona yang terdiri dari 3 jurus penting cara penanggulangan bencana pandemik korona di indonesia saat ini. Baik dari sisi tindakan promotif, preventif dan kuratif. Serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak krisis sosial, ekonomi yang tepat sasaran dan meningkatkan kedisiplinan setiap individu yang menjadi kunci utama untuk mengurangi penyebaran pandemik korona di indonesia.

Sampai bertemu di diskusi bencana berikutnya!
-aap@2020-