Sistem Informasi Geografis dalam Penanggulangan Bencana

Jumat, 24 April 2020 pukul 09.00-10.00 WIB cukup bersejarah bagi Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI). Karena pada hari tersebut, DRRC UI pertama kali melaksanakan Diskusi Bencana. Diskusi Bencana #1 kali ini mengambil tema “Sistem Informasi Geografis dalam Penanggulangan Bencana (Studi Kasus COVID-19)”. Acara tersebut diselenggarakan secara online dan diikuti kurang lebih 60 peserta dari berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi, dan pemerhati bencana di Indonesia.

Diskusi Bencana #1 ini dipandu oleh Moderator Prof. Fatma Lestari, Ph.D yang juga aktif sebagai Ketua DRRC UI dan Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Pada kesempatan kali ini, ada dua pembicara yang diundang yaitu Nurul Sri Rahatiningtyas, SSi., MSi yang merupakan sekretaris DRRC UI dan juga Dosen di Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia dan Ardiansyah, SSi yang merupakan peneliti di Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia.

Materi yang disampaikan oleh Nurul Sri Rahatiningtyas, SSi., MSi adalah mengenai Aplikasi Sistem Informasi Geografis di Bidang Kebencanaan. Pada kesempatan kali, beliau menceritakan pengalaman Tim Geografi UI Peduli dalam mengaplikasikan Sistem Informasi Geografis pada saat proses tanggap bencana Gempa Bumi-Tsunami-Likuefaksi di Sulawesi Tengah, Tsunami di Selat Sunda, dan Banjir Bandang di Sentani Papua. Selain itu, beliau juga memperkenalkan dashboard SICOVID0-19 (Sistem Informasi COVID-19 Indonesia) yang dikembangkan oleh tim Geografi UI Peduli. Saat ini, ada juga tim yang terdiri dari mahasiswa dan alumni Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia bergabung ke dalam Tim Koordinasi Relawan Gugus Tugas Percepatan Penangangan COVID-19. Tim ini bertugas untuk menyiapkan data spasial yang diperlukan oleh tim relawan dalam melakukan kegiatannya.

Pembicara kedua adalah Ardiansyah, SSi. Pada kesempatan kali ini, beliau bercerita mengenai Peran Informasi Geospasial dalam Penanganan COVID-19 (Studi Kasus: Pulau Jawa). Ardiansyah, SSi adalah penginisasi SICOVID-19 yang dikembangkan oleh Departemen Geografi FMIPA UI. Beliau juga menjelaskan mengenai analisis apa saja yang terdapat di Dashboard SICOVID-19. Analisis yang dikembangkan diantaranya adalah tingkat kerawanan COVID-19 di Pulau Jawa, estimasi jumlah penduduk yang berada di wilayah rawan COVID-19, wilayah pelayanan rumah sakit rujukan berbasis travel time selama 15-30 menit, model prediksi penjalaran COVID-19 di Pulau Jawa, dan analisis perbandingan tingkat NO2 di udara sebelum dan selama pandemik COVID-19 di Pulau Jawa.

Diskusi kali ini diharapkan dapat memberikan sedikit gambaran mengenai kontribusi Informasi Geospasial di bidang kebencanaan yaitu diantaranya untuk melihat wilayah persebaran penderita dan zona rawan bahaya yang dapat dijadikan sebagai alarm bagi masyarakat. Informasi geospasial juga dapat digunakan untuk melihat pola spasial penjalaran penyakit yang kemudian dapat digunakan dalam penyusun rencana mitigasi dan dasarpengambilan kebijakan. Dan yang terakhir, informasi geospasial juga dapat menghasilkan analisis risiko yang dapat digunakan untuk mitigasi dan dasar pengambilan kebijakan.

Sampai bertemu di Diskusi Bencana berikutnya!

-NSR@2020-

Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19

Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) kembali menyelenggarakan Diskusi Bencana #4 pada tanggal 16 Mei 2020 pukul 10.00-12.00 WIB. Diskusi bencana kali ini mengusung tema “Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19”. Pembicara yang hadir kali ini berasal dari Departemen kimia FMIPA, Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM, dan Prodi Ilmu Kedokteran Olaharaga FK Universitas Indonesia. Diskusi ini diselenggarakan secara online yang diikuti sekitar 59 peserta dari berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi dan pemerhati bencana di Indonesia.

Diskusi Bencana #4 kali ini dipandu oleh Moderator Dr. Budi Hartono, S. Si., M.K.M dari DRRC UI yang juga aktif sebagai Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.  Pada kesempatan kali ini ada 3 pembicara yang diundang, pembicara pertama adalah Dr. Iwan Ariawan, M.SP.H dari Departemen Biostatistik dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Beliau menyampaikan materi dengan judul “COVID-19 di Indonesia : Kapan Berakhir?”. Materi ini berisi mengenai kapan COVID-19 berakhir di Indonesia yang mengaitkan perkembangan epidemi COVID-19 dan efektivitas dari berbagai intervensi yang telah dijalankan seperti PSBB dalam upaya mengurangi penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Pembicara kedua adalah Dr. rer. nat. Agustino Zulys, S.Si.M.Sc dariDRRC UI yangjuga aktif sebagai DosenDepartemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia dan sebagai Tim Ahli PMI- Disinfektan. Beliau menyampaikan materi dengan judul“Cegah Corona: Membuat, Memilih dan Menggunakan Disinfektan Secara Tepat dan Aman”. Inti dari materi ini adalah upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19 menggunakan Disinfektanyang mencakup bagaimana cara membuat, memilih, dan menggunakan disinfektan tersebut dengan tepat dan aman.

Pembicara terakhir adalah Dr.dr. Nani Cahyani Sudarsono, Sp.KO dari Prodi Ilmu Kedokteran Olahraga yang masih aktif sebagai Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beliau menyampaikan materi dengan judul “Tetap aktif selama pandemic COVID-19”. Inti dari materi yang beliau sampaikan adalah bagaimana tetap aktif melakukan aktivitas dan latihan fisik selama pandemic COVID-19 dimasa PSBB dan dibulan Ramadhan yang dapat dilakukan secara mandiri.

Diskusi kali ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai berbagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia dan juga upaya-upaya menciptakan masyarakat yang tetap aktif dan sehat. Baik dari sisi pencegahan dengan penggunaan disinfektan yang benar, pencegahan dengan melakukan aktivitas dan latihan fisik secara mandiri serta pencegahan dengan upaya penerapan kebijakan PSBB di Indonesia.

Sampai bertemu di Diskusi Bencana berikutnya!

-AAP@2020-

Multidimensional Perspectives Of Public Policy In Handling Covid-19

Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) kembali menyelenggarakan Diskusi Bencana #3 (online) pada tanggal 26 April 2020 pukul 10.00-12.00 WIB. Acara ini juga dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Nasional. Diskusi Bencana kali ini mengusung tema “Multidimensional Perspectives of Public Policy in Handling COVID-19” dan merupakan Diskusi Bencana yang dilaksanakan secara Internasional untuk yang pertama kalinya. Pembicara yang hadir kali ini berasal dari 3 negara, yaitu Jepang, Singapura, dan Indonesia. Diskusi kali ini diikuti sekitar 88 peserta dan Sebagian besar berasal dari akademisi, praktisi, dan pemerhati bencana di Indonesia.

Diskusi Bencana #3 kali ini dipandu oleh Moderator Dr. rer nat Agustino Zulys dari DRRC UI yang juga aktif sebagai Dosen di Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia. Adapun Pembicara pertama yang dihadirkan kali ini adalah Dicky Pelupessy, Ph.D dari DRRC UI yang juga aktif sebagai Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Beliau menyampaikan materi mengenai Do We need Behavioral Foundations for COVID-19 Policy? Inti dari materi ini adalah bagaimana peran behavioral science dalam penentuan kebijakan khususnya pada saat pandemik seperti saat ini.

Pembicara kedua adalah Dr. Sulfikar Amir dari Nanyang Technological University Singapore. Beliau menyampaikan materi mengenai The Sociotechnical Constitution of Resilience – a New Perspective on Governing Risk and Disaster. Inti dari materi yang beliau sampaikan adalah bagaimana Sociotechnical dapat digunakan dalam penanggulangan bencana. Dan juga untuk meningkatkan resiliensi suatu komunitas. Hal ini tidak hanya dapat diaplikasikan pada saat bencana pandemik COVOD-19, tapi juga untuk bencana yang lainnya.

Dr. Jibiki Yasuhito dari Tohoku University merupakan pembicara ketiga pada diskusi kali ini. Beliau menyampaikan materi mengenai Does Global Governance System Change? Prospects from the Viewpoint of International Relations. Materi ini berisi mengenai bagaimana perubahan sistem pemerintahan secara global khususnya saat terjadi bencana dan krisis kemanusiaan. Beliau juga mengkaitkannya dengan Sendai Framework mengenai Disaster Risk Reduction.

Selanjutnya, Prof. Fatma Lestari dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dan juga sebagai Ketua DRRC UI berbicara mengenai Public Health Perspectives sebagai pembicara keempat. Inti dari materi ini adalah bagaimana peran Kesehatan Masyarakat dalam membantu menanggulangi pandemik COVID-19 di Indonesia.

Pembicara terakhir pada diskusi kali ini adalah Dr. Teguh Kurniawan, M.Sc dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. Beliau menyampaikan materi mengenai Problems and Challenges of Public Administration in Indonesia in Handling COVID-19. Inti dari materi yang disampaikan beliau diantaranya adalah mengenai Ethics Gaps, Miscoordination and Inconsistency, Ineffective Implementation of PSBB, dan Database-related issues.

Diskusi kali ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai berbagai perspective terkait penanggulangan bencana pandemik COVID-19 di Indonesia saat ini. Baik dari sisi Behavior Science, Governance, Public Health, Public Administration, dan Sociotechnical. Sampai bertemu di Diskusi Bencana berikutnya!

NSR@2020

Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19

Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) kembali menyelenggarakan Diskusi Bencana #4 pada tanggal 16 Mei 2020 pukul 10.00-12.00 WIB. Diskusi bencana kali ini mengusung tema “Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19”. Pembicara yang hadir kali ini berasal dari Departemen kimia FMIPA, Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM, dan Prodi Ilmu Kedokteran Olaharaga FK Universitas Indonesia. Diskusi ini diselenggarakan secara online yang diikuti sekitar 59 peserta dari berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi dan pemerhati bencana di Indonesia.

Diskusi Bencana #4 kali ini dipandu oleh Moderator Dr. Budi Hartono, S. Si., M.K.M dari DRRC UI yang juga aktif sebagai Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.  Pada kesempatan kali ini ada 3 pembicara yang diundang, pembicara pertama adalah Dr. Iwan Ariawan, M.SP.H dari Departemen Biostatistik dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Beliau menyampaikan materi dengan judul “COVID-19 di Indonesia: Kapan Berakhir?”. Materi ini berisi mengenai kapan COVID-19 berakhir di Indonesia yang mengaitkan perkembangan epidemi COVID-19 dan efektivitas dari berbagai intervensi yang telah dijalankan seperti PSBB dalam upaya mengurangi penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Pembicara kedua adalah Dr. rer. nat. Agustino Zulys, S.Si.M.Sc dari DRRC UI yang juga aktif sebagai Dosen Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia dan sebagai Tim Ahli PMI- Disinfektan. Beliau menyampaikan materi dengan judul“Cegah Corona: Membuat, Memilih dan Menggunakan Disinfektan Secara Tepat dan Aman”. Inti dari materi ini adalah upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19 menggunakan Disinfektan yang mencakup bagaimana cara membuat, memilih, dan menggunakan disinfektan tersebut dengan tepat dan aman.

Pembicara terakhir adalah Dr.dr. Nani Cahyani Sudarsono, Sp.KO dari Prodi Ilmu Kedokteran Olahraga yang masih aktif sebagai Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beliau menyampaikan materi dengan judul “Tetap aktif selama pandemic COVID-19”. Inti dari materi yang beliau sampaikan adalah bagaimana tetap aktif melakukan aktivitas dan latihan fisik selama pandemic COVID-19 di masa PSBB dan di bulan Ramadhan yang dapat dilakukan secara mandiri.

Diskusi kali ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai berbagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia dan juga upaya-upaya menciptakan masyarakat yang tetap aktif dan sehat. Baik dari sisi pencegahan dengan penggunaan disinfektan yang benar, pencegahan dengan melakukan aktivitas dan latihan fisik secara mandiri serta pencegahan dengan upaya penerapan kebijakan PSBB di Indonesia.

Sampai bertemu di Diskusi Bencana berikutnya!

-AAP@2020-

Segitiga Virus Corona

Setelah sukses melaksanakan diskusi bencana hingga #4, Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) kembali menyelenggarakan diskusi bencana #5 pada tanggal 19 Mei 2020 pukul 10.00-12.00 WIB. Diskusi Bencana kali ini mengusung tema “Segitiga Virus Korona”. Diskusi ini diseleggarakan secara online yang diikuti sekitar 160 peserta dan sebagian besar berasal dari akademisi, praktisi dan pemerhati bencana di Indonesia.

Diskusi Bencana #5 kali ini dipandu oleh Moderator Ahmad Gamal, S. Ars., M.Si.,M.U.P.,Ph.D dari DRRC UI yang menjabat sebagai Direktur Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia. Pada kesempatan kali ini, ada satu pembicara yang diundang, beliau adalah Wakil Presiden ke 10 dan ke 12. Dalam masa jabatannya yang pertama, periode 2004-2009 dan masa jabatannya yang kedua, periode 2014-2019. Saat ini beliau masih aktif menjadi Ketua PMI Pusat serta Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia yaitu Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla. Beliau menyampaikan materi mengenai “Segitiga Virus Korona” . Inti dari materi ini adalah apa yang dimaksud dengan segitiga virus Corona yang terdiri dari 3 jurus (Hindari, Mematikan, dan Pengobatan). Beliau menjelaskan ketiga jurus tersebut yang pertama yaitu hindari dengan tetap tinggal dirumah, pakai masker dan cuci tangan. Kedua yaitu mematikan, dengan menyemprotkan disinfektan dalam sterilisasi kota dibantu oleh PMI dan yang ketiga, dengan pengobatan yaitu SDM kesehatan (dokter, perawat) serta fasilitas kesehatan. Beliau menjelaskan dampak krisis dari segi sosial, ekonomi dan upaya-upaya yang dilakukan salah satunya upaya kedisiplinan. Dalam situasi seperti ini, beliau juga memberikan tanggapan tentang prioritas bantuan seharusnya diarahkan ke masyarakat tak mampu dan pekerja yang di PHK, bantuan tersebut berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) bukan dengan bantuan paket berkantong.

Pada diskusi kali ini, hadir juga Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si, Ph.D yang aktif sebagai Ketua DRRC UI dan Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Beliau berperan sebagai penanggap jalannya diskusi mengenai “Segitiga Virus Korona” ini. Inti dari tanggapan beliau adalah bagaimana cara ketiga jurus Segitiga Virus Korona ini dapat berjalan bersamaan secara efektif dan juga tanggapan mengenai Herd Imunnity. Beliau memberikan tanggapan atas tindakan promotif, preventif dalam upaya penanggulangan bencana pandemik korona di Indonesia. Beliau juga mengaitkan mengenai setiap bencana atau ancaman pasti ada opportunity yang bisa dimanfaatkan salah satunya mengenai membangkitkan UMKM yang bisa semakin berinovasi dalam pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) seperti pembuatan masker kain dan baju hazmat, serta tanggapan bahwa suatu keberhasilan bermula pada kedisiplinan setiap individu, tanpa disiplin tindakan promotif dan preventif secara kolektif virus korona tidak dapat dilawan secara sendiri-sendiri dan setiap individu adalah garda terdepan dalam kondisi seperti ini.

Diskusi kali ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai segitiga virus korona yang terdiri dari 3 jurus penting cara penanggulangan bencana pandemik korona di Indonesia saat ini. Baik dari sisi tindakan promotif, preventif dan kuratif. Serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak krisis sosial, ekonomi yang tepat sasaran dan meningkatkan kedisiplinan setiap individu yang menjadi kunci utama untuk mengurangi penyebaran pandemik korona di Indonesia.

Sampai bertemu di Diskusi Bencana berikutnya!

-AAP@2020-