Welcome to Disarter Risk Reduction Center Universitas Indonesia

Kepala Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia Beserta Dua Dosen Perempuan UI Menerima Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri

Selasa, 20 Desember 2022 perwakilan dari Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia yakni Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D, Dr. Rachma Fitriati, Sos., M.Si., M.Si (Han), dan Dr. Fatmah, S.K.M., M.Si. menerima penghargaan dari Menteri Dalam Negeri, Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D.
Prof. Fatma beserta dua dosen UI lainnya mendapatkan penghargaan atas kontribusinya sebagai juri Garnas Buana 2022. Bahkan Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Dr. Drs. Syafrizal Z.A. M.Si. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terkait pelaksanaan penjurian. Dirinya mengatakan bahwa saat penjurian tidak ada perwakilan Kemendagri yang boleh memasuki ruangan juri.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D, Ketua Risk Reduction Center (DRRC), Dr. Rachma, Dr. Fatmah yang dibantu 22 orang tim verifikator dari DRRC UI lainnya. Kami berikan penghormatan kepada Prof. Fatma Lestari sekaligus ketua tim penilai. Tim Juri seluruhnya dari Universitas Indonesia, saya tidak pernah diundang dan saya tanya staf saya, ketika memberikan penilaian staf saya seluruhnya diminta keluar ruangan supaya fair dan tidak ada intervensi sama sekali. Dan itu juga yang dipesankan Menteri Dalam Negeri, penghargaan ini untuk memberikan award kepada daerah yang berkinerja tertinggi berdasarkan mekanisme yang dibangun.” ungkap Dirjen. Adwil. Kemendagri, Syafrizal.
Selama proses penjurian, Prof, Fatma Lestari dibantu oleh tim dari DRRC UI yakni Ir. Rossi, Dr. Dipl.-Ing. Budi Heru Santosa, M.Sc., Drs. Adonis Muzanni, M.E.M., Devie Fitri Octaviani, S.K.M., M.K.K.K, Naufal Ayudha Achmad, Lalu Rofir Syahyudi, S.E., Ratna Indahsari, S.K.M., Muhammad Faqih Hartono, S.K.K.K., dan beberapa tim lain termasuk dari Prodi Magister Manajemen Bencana UI yang turut mensukseskan proses ketat tersebut. Universitas Indonesia sendiri dalam malam apresiasi Garnas Buana 2022 Award diwakili oleh Kepala UPT K3L, Dr. Ir. Sjahrul M. Nasri, M.Sc.
Garnas Buana alias Garda Nasional Bumi dan Bencana merupakan penghargaan atas pelayanan kebencanaan terbaik kepada pemerintah daerah. Menggunakan penilaian dengan parameter objektif berbasis pendekatan metodologis terukur diharapkan kegiatan pendorong implementasi Permendagri No.101 Tahun 2018 berjalan maksimal. Peraturan tersebut merupakan arahan dan dukungan konkrit kepada pemerintah daerah untuk melindungi warga negara di kawasan maupun penyintas bencana.
Penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan jadi pemicu pemenuhan SPM Sub Urusan Bencana di daerah sehingga mereka lebih siap dan sigap jika suatu saat nanti berhadapan dengan bencana. Hingga akhirnya berdampak pada berkurangnya korban jiwa, materi, dan masyarakat bisa berdampingan hidup dengan kondisi alam yang selalu mengancam keberlanjutan kehidupan seluruh makhkluk hidup dan lingkungan.

Pelaksanaan Garnas Buana 2022 Award
Dewan juri yang dipimpin oleh Prof. Fatma Lestari sekaligus kepala DRRC UI beserta panitia dari Kemendagri membuat penilaian berdasarkan tiga layanan dasar SPM Sub Urusan Bencana. Mulai dari Pelayanan Informasi Rawan Bencana, Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan, dan Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana. Penerapan SPM tersebut pun dinilai dari empat tahapan ini yakni pendataan kebutuhan, perhitungan pemenuhan kebutuhan, perhitungan pemenuhan pelayanan dasar, rencana pemenuhan pelayanan dasar, dan pelaksanaan pelayanan dasar.
Sebelum dilaksanakannya penilaian, runtutan Garnas Buana 2022 dimulai dengan Opening/ Kick off Garnas Buana pada tanggal 24 November 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta. Kemudian penyiapan dan pengiriman evidence KIE, Gladi, dan PPE pada tanggal 25 November s.d 8 Desember 2022. Masa dilakukan penilaian mulai tanggal 8-16 Desember 2022. Hingga akhirnya terlaksana pemberian penghargaan oleh Mendagri, Tito Karnavian pada tanggal 20 Desember 2022 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta.
Menteri Dalam Negeri, M. Tito Karnavian dalam sambutannya menyampaikan sumber daya alam kita untuk tanah subur, lautan penuh dengan flora dan fauna. sebetulnya kita tidak akan kekurangan. Tapi dibalik keindahan dan kekayaan serta berkah dari Allah kita menyimpan potensi kerawanan. Kita berada pada patahan-patahan, plate lempengan, sesar, dan lainnya sehingga rentan terhadap bencana alam. setiap awan yang hitam itu mengandung sisi sinar perak yang terang, semua ada hikmahnya. Kita harus bisa merubah semua persoalan bencana dan tantangan menjadi peluang.
“Penanganan bencana harus kita lakukan secara serempak dan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Apalagi urusan pendidikan juga dibagi-bagi. Untuk pendidikan tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) jadi tanggung jawab bupati. SMA tanggung jawabnya provinsi, perguruan tinggi tanggung jawab Kemendikbud. Peran kepala daerah sangat tinggi dalam pendidikan kebencanaan, masukan dalam kurikulum karena ini bagian dari kehidupan kita yang tidak dapat dilepaskan.” ungkap Mendagri, Tito Karnavian.